Bila ditanya seberapa lama usia di syariatkannya Qurban, maka jawabannya adalah ibadah qurban setua peradaban manusia itu sendiri. Qurban sesungguhnya sudah dijalankan oleh Nabi yang pertama yaitu Nabi Adam. Qurban yang diperintahkan kepada kedua anak laki-lakinya yaitu Habil dan Qabil. Namun, ulama sependapat bahwa dalam syariat Islam, Qurban yang dimaksud bermula saat Nabi Ibraham mendapatkan perintah untuk menyembelih anaknya Nabi Ismail.
Bermula dari mimpi Nabi Ibrahim menerima perintah dari Allah untuk menyembelih anaknya. Karena mimpi itu berulang, ia percaya bahwa mimpinya adalah mimpi yang benar. Maka iapun menawarkan kepada putranya Ismail. Yang terangkum dalam dialog berikut ini "... Hai anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu (Ismail), maka fikirkanlah apa pendapatmu ..?" (QS Ash Shaaffaat: 102).
Mendengar perintah ayahnya, dengan keyakinan dan ketulusan hati Ismail menjawab dengan hormat, “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar” (QS Ash Shaaffaat: 102). Kemudian Ibraham mengambil Ismail ke tempat yang tenang di Mina. Sebelum pembantaian dimulai, Ismail mengajukan tiga permintaan, yaitu (1) sebelum ia disembelih terlebih dahulu Ibrahim harus mengasah pisau (dengan tajam) sehingga dia meninggal dengan cepat dan tidak ada belas kasihan lagi atau penyesalan yang muncul dari ayahnya, (2) ketika menyembelih, wajah Ismaill harus ditutup agar tidak timbul keraguan dalam hatinya, (3) jika penyembelihan telah selesai, pakaiannya yang berlumur darah dibawa kepada ibunya, sebagai saksi qurban telah dilaksanakan.
Ismailpun segera dibaringkan dan Ibrahim segera menyiapkan pisau dan mengarahkan ke lehernya. Tapi Allah mengganti Ismail dengan domba yang besar (QS Ash Shaaffaat: 102). Inilah bukti ketaatan nyata dan kesabaran Ibraham dan Ismail.
peristiwa ini kemudian diabadikan oleh Allah untuk menjadi dasar ibadah qurban dan sampai sekarang dilakukan oleh setiap muslim yang mampu.